Agen Sosialisasi, Tujuan Sosialisasi, dan Fungsi Sosialisasi
Pengertian
agen soialisasi adalah pihak-pihak yang melakukan atau melaksanakan
kegiatan sosialisasi. Tujuan sosialisasi adalah tujuan-tujuan yang diharapkan
melalui kegiatan sosialisasi tersebut. Fungsi sosialisasi terdiri atas 2 fungsi
utama dalam kegiatan sosialisasi ini. Agen sosialisasi ini berkaitan pesan-pesan
yang disampaikan dari agen sosialisasi ini berlainan atau tidak selamanya
sejalan antara agen sosialisasi satu dengan yang lainnya. Pada proses
sosialisasi akan berjalan dengan baik jika pesan-pesan yang disampaikan oleh
agen-agen sosialisasi tersebut saling mendukung atau tidak bertentangan sama dengan
yang lain.
Menurut seorang alhi (Tischler) yang disebut
dengan agen dalam proses sosialisasi adalah
1. Keluarga
Lingkungan keluarga
merupakan salah satu tempat pertama bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dalam
proses sosialisasi. Keluarga juga merupakan dasar utama dalam pembentukan
struktur sosial yang lebih luas. Agen sosialisasi dalam lingkungan keluarga
meliputi ayah, ibu, saudara kandung, saudara angkat yang belum menikah yang
tinggal bersama dalam sebuah rumah. Dalam lingkungan keluarga diperkenalkan
tentang nilai gender misal: anak laki-laki membantu ayahnya dalam membetulkan
kran yang bocor dan anak perempuan membantu ibu mencuci baju. Berbeda halnya
dengan lingkungan masyarakat yang menganut pada sistem kekerabatan. Kekerabatan
ini diperluas karena meliputi keluarga yang lainnya, misal kakek, nenek, paman,
bibi (di luar keluarga inti). Di lingkungan masyarakat perkotaan yang sudah
cukup padat penduduknya, proses sosialisasi ini dilakukan oleh orang-orang yang
berada diluar anggota kerabat biologis seorang anak, misal dengan pengasuh bayi
(baby sitter). Menurut Gertrudge
Jaeger peranan agen sosialisasi dalam lingkungan keluarga ini berperan sangat
penting karena anak sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarganya terutama
orang tuanya sendiri.
Fungsi
keluarga sebagai berikut:
Menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati
& Santun, 2008), keluarga mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.Fungsi Afektif
Merupakan fungsi internal dalam
lingkungan keluarga sebagai dasar kekuatan. Di
dalamnya terkait dengan sikap saling mengasihi, saling mendukung dan
saling menghargai antar anggota keluarga.
2.Fungsi Sosialisasi
Merupakan fungsi yang berkaitan untuk mengembangkan
proses interaksi dalam keluarga. Proses sosialisasi ini dimulai sejak lahir dan
dimulai dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat individu
untuk belajar bersosialisasi.
3.Fungsi Reproduksi
Fungsi keluarga untuk meneruskan
kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4.Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota keluarganya, misalnya kebutuhan sandang, pangan dan papan.
5.Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya
masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan.
2. Teman Pergaulan
Teman
sebaya merupakan teman bermain bagi seorang anak. Teman sepergaulan ini pertama
kali didapatkan seorang anak ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Teman
bermain dimaksudkan adalah kelompok yang bersifat rekreatif, tetapi memberikan
pengaruh yang cukup penting dalam proses sosialisasi setelah lingkungan keluarga.
Pengaruh teman bermain ini terjadi pada masa remaja. Kelompok bermain lebih
banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu untuk membentuk
karakternya. Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan
hubungan yang tidak sederajat antara individu satu dengan yang lainnya (adanya
perbedaan usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain (teman
pergaulan) ini dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan
orang-orang yang sederajat dengan individu tersebut. Oleh karena itu, dalam lingkungan
kelompok bermain, anak dapat mempelajari tentang peraturan yang mengatur tentang
peran orang-orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai yang
berkaitan dengan keadilan.
3. Lembaga
Pendidikan Formal (Sekolah)
Dalam lembaga
pendidikan formal anak akan melakukan proses sosialisasi yang lebih kompleks.
Dalam konteks ini, mereka belajar tentang perspektif yang lebih luas tentang
segala hal yang membantu mereka untuk menjalankan peran yang ada di luar
keluarga dan teman pergaulan. Menurut
Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal,
seseorang individu akan belajar untuk membaca, menulis, dan berhitung. Aspek
lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan
kekhasan (specificity). Dalam lingkungan
sekolah ini, seorang individu akan besosialisasi dengan guru, siswa lainnya,
dan warga sekolah lainnya. Dalam lembaga pendidikan formal ini, individu atau seseorang
akan mempelajari tentang membaca, menulis, berhitung, aspek-aspek lain meliputi
peratura-peraturan yang ada di sekolahnya. Faktor pendorong suksesnya
sosialisasi di sekolah juga didukung oleh lingkungan lainnya, misal lingkungan
keluarga. Di lingkungan rumah, individu (seorang anak) akan dibantu oleh orang
tuanya dalam mengerjakan tugas sekolah. Peran orang tua sangat efektif di sini
untuk membantu membentuk karakter anaknya.
Di lingkungan rumah seorang
anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai
pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan
sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
4. Media Massa
Media massa merupakan salah satu agen
sosialisasi. Yang termasuk pada kelompok ini adalah media cetak (seperti koran,
majalah, tabloid, dan surat kabar), dan media elektronik (seperti TV, internet,
radio, video, dan film). Pada zaman sekarang, peran media cukup mudah diakses
oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu, harus dapat memilih dan memilah
informasi yang berimbang atau informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan
isinya. Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas pesan yang ingin
disampaikan oleh media tersebut. Salah satu media elektronik yang beredar pesat
di pasaran adalah televisi. Televisi adalah salah satu contoh media massa yang
berperan sangat penting dalam sosialisasi. Dengan kehadiran televisi dalam keluarga
atau suatu masyarakat merupakan faktor pendukung dan juga dapat menjadi faktor
penghambat dalam lingkungan keluarga dalam menjalankan suatu fungsinya yakni
mensosialisasikan nilai-nilai yang baik bagi anak. Sebagai contoh penayangan
acara Sinetron di televisi diyakini dapat menyebabkan menurunkan semangat
belajar anak-anak. Selain itu, produk iklan tertentu yang dapat meningkatkan pola
konsumsi dan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
TUJUAN SOSIALISASI
1. Memberikan keterampilan bagi
seseorang atau individu untuk dapat hidup dalam masyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan dan
ketrampilan sesorang dalam berkomunikasi secara efektif.
3. Mengembangkan fungsi-fungsi
organik dari seseorang individu melalui introspeksi yang tepat.
4. Menanamkan nilai-nilai atau
pendidikan karakter kepada seseorang individu.
Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini sebagai
suatu proses sosialisasi di tengah lingkungan masyarakat mempunyai 2 fungsi
utama yaitu sebagai berikut:
Ditinjau dari kepentingan yang dimiliki seseorang
Sosialisasi mempunyai fungsi
sebagai pengenal identitas budaya dan nilai, agar seseorang dapat mengakui,
mempelajari, mengenal serta menyesuaikan diri dengan norma, nilai, budaya serta
peraturan sosial yang ada pada suatu kelompok masyarakat tertentu.
Ditinjau dari kepentingan yang dimiliki masyrakat
Sosialisasai mempunyai fungsi
sebagai alat untuk melestarikan norma, nilai serta budaya yang ada pada suatu
kelompok masyarakat tertentu.
Incoming Search:
agen sosialisasi politik
agen sosialisasi remaja
agen sosialisasi sekolah
agen sosialisasi media massa
agen sosialisasi agama
agen sosialisasi anak
agen sosialisasi tahap awal
agen sosialisasi lingkungan kerja
agen sosialisasi sekunder
agen sosialisasi keluarga
agen sosialisasi budaya politik
agen sosialisasi gender
agen sosialisasi utama
agen sosialisasi paling mendasar
agen sosialisasi dalam sosiologi
Baca Juga
Posting Komentar
Posting Komentar