Pengertian Struktur Sosial, Ciri Struktur Sosial
Struktur Sosial termasuk bagian penting dalam kajian sosiologi dan
antropologi karena mempelajari banyak hal yang menyangkut hubungan manusia dalam
masyarakat. Struktur sosial meliputi unsur-unsur seperti pranata, kedudukan
sosial, dan peranan sosial.
Struktur sosial
mencakup berbagai hubungan sosial antara individu-individu secara teratur pada
waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial. Jadi,
struktur sosial tidak hanya mengandung unsur kebudayaan belaka, melainkan
sekaligus mencakup seluruh prinsip hubungan sosial yang bersifat tetap dan
stabil. Perangkat struktur sosial yang paling utama adalah status sosial.
Mengenai struktur
sosial, Soerjono Soekanto dan Raymond Flirth memberikan pendapatnya.
1.Soerjono Soekanto
Struktur sosial menurut
Soerjono Soekanto berarti organisasi yang berkaitan dengan pilihan dan
keputusan dalam hubungan-hubungan sosial. Struktur sosial mengacu pada hubungan
yang lebih mendasar. Selain itu, hubungan tersebut memberikan bentuk dasar pada
pola kehidupan masyarakat yang memberikan batas-batas pada tindakan-tindakan
yang sifatnya kelompok atau dalam organisasi.
2.Raymond Flirth
Struktur sosial menurut
Flirth, merupakan suatu pergaulan hidup manusia yang meliputi berbagai tipe
kelompok yang terjadi dari banyak orang dan lembaga- lembaga di mana
orang-orang tersebut ambil bagian.
Terbentuknya masyarakat
sebagai suatu sistem sosial terdiri atas struktur sosial (kedudukan dan peranan
sosial) serta proses-proses sosial (sosialisasi dan pengendalian sosial).
Sedangkan yang dimaksud sistem sosial adalah serangkaian kegiatan berupa
tindakan yang dilakukan oleh seseorang baik selaku individu maupun selaku
kelompok dalam melakukan interaksi antarsesamanya. Adapun ciri-ciri masyarakat
sebagai suatu sistem sosial, antara lain memiliki kepercayaan, tujuan, serta
kedudukan dan peranan.
a.Kepercayaan
Manusia sebagai makhluk
sosial percaya adanya Tuhan yang menciptakan makhluk serta alam semesta ini.
b.Tujuan
Tujuan merupakan
cita-cita yang harus dicapai dengan cara mempertahankan sesuatu yang sudah ada
atau melalui berbagai perubahan.
c.Kedudukan dan Peranan
Setiap orang yang hidup
di masyarakat memiliki kedudukan atau status tertentu. Dengan demikian, setiap
anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban atas kedudukan yang di-
milikinya. Jika seseorang telah menjalankan kewajibannya dan menerima haknya
berarti orang tersebut telah menjalankan peranannya. Peranan sosial adalah
tingkah laku individu yang menentukan suatu kedudukan tertentu. Hal itu berarti
peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan seseorang. Antara kedudukan dan
peranan sosial merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisah-pisahkan dan saling bergantung. Peranan dapat mengatur tingkah
laku seseorang. Pada batas-batas
tertentu dapat memperkirakan perbuatan-perbuatan orang lain sehingga ia bisa segera
menentukan sikap dan menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang dalam
kelompoknya.
Terbentuknya masyarakat sebagai suatu sistem sosial harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1)Semua anggota
masyarakat terikat karena perasaan solidaritas. Artinya, antarindividu dalam
masyarakat saling memberikan pengorbanan sebagian kemerdekaan- nya baik secara
paksaan maupun kemauan sendiri.
2)Pengorbanan tersebut,
antara lain berupa sikap pengendalian diri. Dengan demikian, terwujud
ketenteraman dan keamanan demi kepentingan bersama.
3)Unsur-unsur yang
terkandung dalam masyarakat meliputi berbagai kelompok terdiri atas
individu-individu yang tergabung dalam kategori sosial, golongan sosial, dan
lapisan-lapisan sosial atau golongan sosial.
a.Kategori Sosial
Kategori sosial adalah
kesatuan manusia yang terbentuk karena adanya ciri-ciri objektif yang terdapat
pada diri manusia itu sendiri. Ciri-ciri objektif biasanya dikenal oleh
pihak-pihak yang tergabung dalam kategori sosial.
b.Golongan Sosial
Golongan sosial adalah
kesatuan manusia yang mempunyai identitas sosial tertentu dengan tujuan supaya
pihak lain dapat mengetahuinya, misalnya identitas pegawai negeri dengan
menggunakan lencana korpri.
c.Lapisan Sosial atau
Stratifikasi Sosial
Lapisan-lapisan sosial
dalam masya- rakat biasanya terbagi atas masyarakat lapisan bawah, lapisan
menengah, dan lapisan atas. Pelapisan sosial masyarakat antara masyarakat kuno
berbeda dengan masyarakat modern. Lapisan sosial dalam masyarakat kuno,
misalnya lapisan bangsawan, masyarakat biasa, dan lapisan budak. Sedangkan
lapisan sosial pada masyarakat modern, misalnya pengusaha, buruh, dan pegawai
negeri.
Ciri-Ciri struktur sosial
Struktur sosial yang
ada dalam masyarakat memiliki beberapa ciri umum. Adapun ciri-ciri struktur
sosial adalah sebagai berikut.
1.Struktur sosial
mencakup semua hubungan sosial antar- individu pada saat tertentu.
2.Struktur sosial
merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang
teoretis. Jadi, setiap pelaksanaan penelitian diarahkan pada pemikiran tentang
derajat dari susunan sosialnya.
3.Struktur sosial
merupakan realitas sosial yang bersifat statis sehingga dapat dilihat kerangka
tatanan yang berbentuk struktur.
4.Struktur sosial
mengacu pada hubungan-hubungan sosial pokok yang dapat memberikan bentuk dasar
pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan
besar dilakukan secara organisatoris.
Selain ciri-ciri
struktur sosial juga memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur
sosial banyak dijumpai berbagai aspek perilaku sosial. Dengan adanya struktur
sosial, secara psikologis masyarakat merasakan adanya batas-batas tertentu
dalam setiap aktivitasnya. Dengan demikian, individu senantiasa menyesuaikan
diri dengan ketertiban dan keteraturan yang ada. Dalam kondisi seperti itu,
norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dapat berfungsi sebagai pembatas dalam
berperilaku agar tidak melanggar hak anggota masyarakat lainnya.
Fungsi Struktur Sosial
1.Struktur sosial
berfungsi sebagai pengawasan sosial (social control).
Artinya struktur sosial
merupakan penekan terhadap adanya pelanggaran nilai dan norma masyarakat
sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan.
2.Struktur sosial
berfungsi sebagai dasar dalam menanam- kan disiplin sosial (discipline
control).
Setiap anggota kelompok
akan memiliki pengetahuan dan kesadaran terutama dalam hal sikap, adat
kebiasaan, dan kepercayaan. Dengan demikian, anggota kelompok dapat mengetahui
bagaimana cara bersikap dan bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan
masyarakat. Akibatnya, perbedaan paham dapat dikurangi.
Menurut Soerjono
Soekanto, ada beberapa unsur sosial yang pokok, seperti :
1.Kelompok sosial
2.Kebudayaan,
3.Lembaga sosial
4.Stratifikasi sosial
5.Kekuasaan dan
wewenang.
Baca Juga
Posting Komentar
Posting Komentar